Buya Syafii Maarif Berpulang

- Penulis

Jumat, 27 Mei 2022 - 07:21 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Indonesia kembali kehilangan putra terbaiknya. Kabar duka datang dari keluarga besar PP Muhammadiyah.

Buya Syafii Maarif meninggal dunia.”Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Telah wafat Buya Ahmad Syafii Maarif, mantan Ketua PP Muhammadiyah pada hari ini jam 10.15 di Yogyakarta,” kata Menko Polhukam Mahfud Md di Twitter, Jumat (27/5/2022).

Mahfud Md menyebut umat Islam kehilangan tokoh besar dalam sosok Buya Syafii Maarif. Mahfud Md mendoakan Buya Syafii Maarif mendapat surga Allah SWT.

ADVERTISEMENT

Pasisia Rancak

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berpulangnya Buya Syafii tersebar ke seantero negeri. Ucapan belangsungkawa, selain dari pejabat, juga dari masyarakat, ormas dan lain sebagainya.

Profil Singkat Syafii Maarif

Syafii Maarif lahir pada tanggal 31 Mei 1935 di Sumpur Kudus Sumatera Barat dari pasangan Ma’rifah Rauf (1900-1955) dan Fathiyah (1905-1937. Syafii adalah anak bungsu dari empat bersaudara. Ayahnya adalah orang terpandang di Sumpur Kudus.

Sejak kecil ia memiliki tekad ingin sekolah sampai tinggi. Sekolah dasarnya ia selesaikan di dekat rumahnya dalam waktu singkat hanya lima tahun. Selain sekolah umum, ia juga sekolah agama di ibtidaiyah Muhammadiyah Kampung Sumpur, Sumatera Barat.

Suara juga  Ribuan Orang Saksikan Pencarian Korban Hanyut di TPI Kambang

Setelah itu, ia meneruskan ke sekolah lanjutan Muhammadiyah dan lulus dari Madrasah Muallimin Muhammadiyah Lintau, Sumatera Barat. Lulus dari sana, ia hijrah ke Yogyakarta untuk meneruskan ke jenjang SMA. Tapi dia tidak diperkenankan karena pendidikan mualliminnya di Sumatera Barat tidak diakui. Akibatnya, ia meneruskan kembali ke Madrasah Muallimin yang ada di Yogyakarta milik organisasi Muhamadiyah.

Setelah lulus muallimin pada usia 21 tahun, ia diharuskan mengabdi di pendidikan yang dikelola organisasi Muhammadiyah dan dikirim ke Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk mengajar di sekolah Muhammadiyah. Setelah selesai pengabdiannya, ia kembali ke Jawa untuk meneruskan ke perguruan tinggi. Dia mengambil jurusan sejarah di Universitas Cokroaminoto Surakarta.

Di tengah kesibukannya kuliah, ia harus bekerja untuk membiayai hidup dan kuliahya, apalagi saat itu dia sudah ditinggalkan kedua orang tuanya. Dia pun mengajar di SMP dan SMA di daerah yang dekat kampusnya. Kesibukan dan situasi politik saat itu, Syafi’i Ma’arif baru bisa menyelesaikan pada usia 29 tahun dengan gelar sarjana muda (BA).

Suara juga  Batang Jalamu Meluap, Jalan Padang - Muko Muko Terendam

Setelah menggondol gelar sarjana muda, ia mulai mengajar di Universitas Islam Yogyakarta. Bersamaan dengan itu, untuk meneruskan kesarjanaanya, dia melanjutkan kuliahnya ke Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Yogyakarta dalam bidang yang sama sejarah. Ia terbilang pintar, dalam waktu dua tahun dia sukses meraih gelar sarjana penuh (Drs).

Sejak itu, hidupnya banyak di dunia akademisi dan pemikiran-pemikiran briliannya mulai terlihat. Untuk mempertajam wawasan intelektualnya, dia meneruskan ke jenjang master dan doktor ke Amerika Serikat. Dia mengambil sejarah pada program master di Departemen Sejarah Ohio University dan  pemikiran Islam di Universitas Chicago, Amerika Serikat.

Selamat jalan Buya!

Facebook Comments

Berita Terkait

The World Bank Danai Destana Amping Parak
Manfaat Pupuk Organik Mengatasi Masalah Pertanian
Ikan Mingkih Plasma Nutfah Aseli Batang Lengayang, Pesisir Selatan
Di Pesisir Selatan Kicau Murai Tidak Terdengar Lagi?
Profil Putri Ariani Peraih Golden Buzzer America’s Got Talent 2023
MENUJU PILKADA SUMBAR 2024; DONI MONARDO-BENNY UTAMA, “THE DREAM TEAM”
Deklarasi TLCI Chapter 28 Padang Digelar Sabtu 8 Juli, Rori Pasla: Spektakuler dengan Touring Wisata Mandeh dan Pantai Air Manis
Tempat Yang Disukai Bule di Sumatera Barat
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 28 September 2023 - 13:48 WIB

Tokoh Masyarakat Amping Parak Minta Jalur Evakuasi Tsunami Diperbaiki

Rabu, 27 September 2023 - 15:22 WIB

10.000 Warga Ampiang Parak Berada di Zona Merah Tsunami

Rabu, 27 September 2023 - 15:06 WIB

The World Bank Danai Destana Amping Parak

Rabu, 27 September 2023 - 13:47 WIB

Pertama di Sumbar, Ampiang Parak Punya Pernag Mangrove

Kamis, 7 September 2023 - 08:08 WIB

Batagak Pangulu Jorong Sungai Cubadak Dihadiri Gubernur Sumbar

Senin, 4 September 2023 - 12:27 WIB

Petani Lengayang Terpaksa Tebas Sisa Tanaman Padi Atasi Hama Tikus

Senin, 4 September 2023 - 11:14 WIB

Hama Tikus Mengganas, Petani di Lengayang Terancam Gagal Panen

Senin, 14 Agustus 2023 - 05:23 WIB

Kerugian Kebakaran di Kayu Kalek Kambang Rp250 Juta, Satu Korban Dirawat di Puskesmas

Berita Terbaru