Manfaat Pupuk Organik Mengatasi Masalah Pertanian

- Penulis

Senin, 25 September 2023 - 18:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Dr. Ely Vebriyanti, SPt, MP

Fakultas Peternakan Universitas Andalas Padang dalam kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) memberikan kesempatan pada mahasiswa peternakan yang berada didesa berfokus untuk membantu masyarakat untuk membangun nagari selama kurang lebih 4 bulan. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah mengolah limbah kotoran ternak yang awalnya hanya limbah yang terbuang begitu saja menjadi berguna dan bernilai jual dan juga dapat membantu petani dalam masalah pupuk dikarenakan harga pupuk kimia yang cukup mahal bagi petani sekarang yang sedang merintis lagi setelah Pandemic Covic 19. Salah satu desa nya adalah Desa Punggung Lading yang melakukan pengolahan pupuk kompos. Kegiatan ini dilakukan bersama Dosen Departemen Teknologi Hasil Ternak bersama mahasiswa MBKM serta masyarakat  melakukan pembuatan kompos yang bertempat di kandang sapi kelompok tani dan dihadiri oleh bapak Kepala Desa Bapak Aulia Mardhi Arif, S.Kom.

Pupuk kompos ini di proses dengan menggunakan kotoran sapi dengan memberikan EM4 dan menggunakan Mikroorganisme Lokal (MOL) Setelah itu dilakukan proses fermentasi selama 21 hari akhirnya pupuk kompos siap untuk dipanen dan pada saat pemanenan hasil dari kompos ini dibagikan oleh mahasiswa kepada warga desa untuk memenuhi kebutuhan pupuk  dan Masyarakat merespon baik hasil pengolahan tersebut.

Suara juga  PKPS Bengkulu Gelar Peringatan Maulid Nabi Muhammad 1445 H

ADVERTISEMENT

Pasisia Rancak

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pupuk kompos ini dapat membantu pertumbuhan dari tanaman sayuran yang ada di Kelompok Wanita Ternak (KWT) ,pupuk ini dapat merangsang pertumbuhan tanaman pada saat perkecambahan karena pupuk mengandung air kelapa yang air kelapa ini terdapat hormon pertumbuhan dan juga  mengandung vitamin B komplek didalam pupuk kompos sendiri duga banyak mengandung unsur N yang berfungsi sebagai pembentuk sel serta jaringan pada tanaman.

Ada beberapa persoalan yang dialami oleh tanaman sayuran di des aini antara lain :

(a) Lahan yang sebelumnya telah ditanami oleh jenis tanaman lain dan telah selesai dipanen lahan tersebut harus digemburkan kembali serta dibalik supaya hama hama tanaman yang berada didalam tanah itu akan mati terkena sinar matahari dan proses ini dilakukan selama dua minggu setelah itu lahan dilakukan pemupukan menggunakan pupuk kompos agar unsur hara yang terkandung didalam tanah kembali bagus dan juga perkembangan tanaman baru menjadi bagus dan juga mendapatkan hasil yang maksimal.

Suara juga  OLAH URINE SAPI JADI PUPUK ORGANIK CAIR

(b) Cara mengatasi serangan hama ini dengan cara memotong daun yang terkena jamur dan langsung dilakukan pembakaran terhadap daun tersebut darena dengan cara itulah jamur dan bibit penyakit lain dapat mati dan tidak menyerang tanaman kita lagi, langkah ini tidak tepat karena setelah daun dicabut dari batang daun dibiarkan saja terletak di rumpun tanaman tidak dibuang ini juga dapat membahayakan bagi tanaman karena bibit penyakit ini bisa pindah ke tanaman sekitar terlebih dahulu dan bisa juga masuk kedalam tanah dalam waktu tertentu hama ini akan kembali menyerang tanaman kita, jadi sebaiknya kita lakukan pembakaran langsung terhadap daun daun yang terkena jamur.

Ucapan Terima kasih saya haturkan kepada :  

  1. Pemerintahan Kota Pariaman khususnya Desa Punggung Lading yang telah bekerjasama dalam kegiatan pengolahan pupuk kompos dan aplikasinya terhadap sayuran pada Kelompok Wanita Ternak (KWT).
  2. Ibu Dr. Silvia Permata Sari, SP, MP sebagai Narasumber dari Fakultas Pertanian Universitas Andalas Padang.
Facebook Comments

Penulis : Dr. Ely Vebriyanti, SPt, MP

Editor : Dr. Ely Vebriyanti, SPt, MP

Sumber Berita : Dr. Ely Vebriyanti, SPt, MP

Berita Terkait

Tahun 2024, Dua Dosen Asing Akan Mengajar pada S-2 Pendidikan Geografi FIS UNP
Ketua ISORI Soroti Kegagalan Timnas IndonesiaProf Syahrial Bakhtiar: Butuh Pemantapan Pembinaan Usia Dini
Suryadi Asmi: Guru di Era Digital Mesti Tetap Jaga Budi Pekerti
Jalan Santai HUT PGRI Siap Digelar Sabtu Pagi, Disdikbud Padang Himbau Kepsek Sukseskan HGN 2023
PEMANFAATAN PUPUK KOMPOS YANG BERASAL DARI MIKROORGANISME LOKAL(MOL)
PUPUK ORGANIK DARI KOTORAN AYAM
Mahasiswa S2 Pendidikan Geografi UNP Dibekali Kuliah Singkat di Malaya University
Sosialisasi KIP, PPID Goes To School  di SMA Negeri 3 Pesisir Selatan
Berita ini 58 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Minggu, 3 Desember 2023 - 22:44 WIB

Penghujung Tahun 2023, Mirkadri Miyar Wakili Sumbar pada Giat Nasional PB Shiroite

Minggu, 3 Desember 2023 - 22:41 WIB

Cinta Tenis Lapangan, Giftbrain peraih Double Winner Piala IMTC-Pelti Babel Berharap Jadi Petenis Nasional

Minggu, 3 Desember 2023 - 22:38 WIB

Syaflimol Soni: Kota Payakumbuh Harus Perkuat Animo Generasi Muda Berolahraga untuk Hadapi Tantangan Global

Minggu, 3 Desember 2023 - 22:33 WIB

Legend Basket Sumbar Zainal, Dimana Dia Sekarang?

Selasa, 28 November 2023 - 23:32 WIB

Apresiasi Kemenangan Bina Bahari FC Maligi, Zulkenedi Said dan Charles Meikyansah Ikut Bangga

Selasa, 28 November 2023 - 23:23 WIB

Ketua ISORI Soroti Kegagalan Timnas IndonesiaProf Syahrial Bakhtiar: Butuh Pemantapan Pembinaan Usia Dini

Sabtu, 25 November 2023 - 08:07 WIB

Penutupan Kejurnas Tenis Junior Piala IMTC-Pelti Babel Dibarengi Hujan, Ini Pesan Irawati Moerid bagi Atlet Negeri Laskar Pelangi

Kamis, 23 November 2023 - 05:03 WIB

Karateka Citra Anisa Edwar Persembahkan Emas dan Juara Best of The Best untuk Pessel

Berita Terbaru