
Oleh : Dr. Ely Vebriyanti, SPt, MP
Fakultas Peternakan Universitas Andalas Padang dalam kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) memberikan kesempatan pada mahasiswa peternakan yang berada didesa berfokus untuk membantu masyarakat untuk membangun nagari selama kurang lebih 4 bulan. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah mengolah limbah kotoran ternak yang awalnya hanya limbah yang terbuang begitu saja menjadi berguna dan bernilai jual dan juga dapat membantu petani dalam masalah pupuk dikarenakan harga pupuk kimia yang cukup mahal bagi petani sekarang yang sedang merintis lagi setelah Pandemic Covic 19. Salah satu desa nya adalah Desa Punggung Lading yang melakukan pengolahan pupuk kompos. Kegiatan ini dilakukan bersama Dosen Departemen Teknologi Hasil Ternak bersama mahasiswa MBKM serta masyarakat melakukan pembuatan kompos yang bertempat di kandang sapi kelompok tani dan dihadiri oleh bapak Kepala Desa Bapak Aulia Mardhi Arif, S.Kom.

Pupuk kompos ini di proses dengan menggunakan kotoran sapi dengan memberikan EM4 dan menggunakan Mikroorganisme Lokal (MOL) Setelah itu dilakukan proses fermentasi selama 21 hari akhirnya pupuk kompos siap untuk dipanen dan pada saat pemanenan hasil dari kompos ini dibagikan oleh mahasiswa kepada warga desa untuk memenuhi kebutuhan pupuk dan Masyarakat merespon baik hasil pengolahan tersebut.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pupuk kompos ini dapat membantu pertumbuhan dari tanaman sayuran yang ada di Kelompok Wanita Ternak (KWT) ,pupuk ini dapat merangsang pertumbuhan tanaman pada saat perkecambahan karena pupuk mengandung air kelapa yang air kelapa ini terdapat hormon pertumbuhan dan juga mengandung vitamin B komplek didalam pupuk kompos sendiri duga banyak mengandung unsur N yang berfungsi sebagai pembentuk sel serta jaringan pada tanaman.
Ada beberapa persoalan yang dialami oleh tanaman sayuran di des aini antara lain :
(a) Lahan yang sebelumnya telah ditanami oleh jenis tanaman lain dan telah selesai dipanen lahan tersebut harus digemburkan kembali serta dibalik supaya hama hama tanaman yang berada didalam tanah itu akan mati terkena sinar matahari dan proses ini dilakukan selama dua minggu setelah itu lahan dilakukan pemupukan menggunakan pupuk kompos agar unsur hara yang terkandung didalam tanah kembali bagus dan juga perkembangan tanaman baru menjadi bagus dan juga mendapatkan hasil yang maksimal.
(b) Cara mengatasi serangan hama ini dengan cara memotong daun yang terkena jamur dan langsung dilakukan pembakaran terhadap daun tersebut darena dengan cara itulah jamur dan bibit penyakit lain dapat mati dan tidak menyerang tanaman kita lagi, langkah ini tidak tepat karena setelah daun dicabut dari batang daun dibiarkan saja terletak di rumpun tanaman tidak dibuang ini juga dapat membahayakan bagi tanaman karena bibit penyakit ini bisa pindah ke tanaman sekitar terlebih dahulu dan bisa juga masuk kedalam tanah dalam waktu tertentu hama ini akan kembali menyerang tanaman kita, jadi sebaiknya kita lakukan pembakaran langsung terhadap daun daun yang terkena jamur.

Ucapan Terima kasih saya haturkan kepada :
- Pemerintahan Kota Pariaman khususnya Desa Punggung Lading yang telah bekerjasama dalam kegiatan pengolahan pupuk kompos dan aplikasinya terhadap sayuran pada Kelompok Wanita Ternak (KWT).
- Ibu Dr. Silvia Permata Sari, SP, MP sebagai Narasumber dari Fakultas Pertanian Universitas Andalas Padang.
Penulis : Dr. Ely Vebriyanti, SPt, MP
Editor : Dr. Ely Vebriyanti, SPt, MP
Sumber Berita : Dr. Ely Vebriyanti, SPt, MP