Mengenal Kapal Karam Gosong Nambi, Amping Parak, Pessel

- Penulis

Jumat, 13 Januari 2023 - 09:11 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Selamat berjumpa lagi sahabat Suaramitra.com! Pada artikel kali ini Suaramitra.com menurunkan tulisan tentang situs kapal karam di Gosong Nambi, Nagari Amping Parak Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat.

Informasi tentang situs kapal diperoleh dari penelaman yang diselenggarakan Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Laskar Pemuda Peduli Lingkungan (LPPL) yang bermarkas di Komplek Konservasi Penyu Amping Parak bersama BPSPL Padang. Sementara kajian ilmiah diperoleh dari laporan akhir penelitian Kajian Kerentanan Potensi Kawasan Konservasi Maritim Situs Kapal Tenggelam di Kabupaten Serang dan kabupaten Pesisir Selatan yang di selenggarakan Loka Penelitian Sumberdaya dan Kerentanan Pesisir Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Tim Pencari Bangkai Kapal Gosong Nambi Amping Parak

Tim selam menemukan bangkai kapal karam di Gosong Nambi, wilayah perairan Nagari Amping Parak, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan. Kapal tersebut adalah bangkai kapal besi dengan kondisi sebagian besar sudah tertimbun pasir. Bagian kapal ang terlihat sekitar 20 m dan lebar 5 m. Bangkai kapal ini berada pada kedalaman 5 m hingga 20 m dan dalam keadaan posisi miring yang mengikuti kontur kedalaman dasar laut.

ADVERTISEMENT

Pasisia Rancak

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bagian stern yang sebagian tertutup oleh sedimen pasir dan sediemn dari terumbu karang yang mati berada di kedalaman 5 m, sementara itu bagian haluan atau bow berada pada kedalaman 20 m. Jarak pandang perairan di lokasi kapal tenggelam ini sangat jernih dengan visibility horizontal dan vertikal hingga 15-20 meter. Belum diketahui informasi tentang jenis, nama kapal dan asal kapal tersebut, namun secara visual ukuran kapal relatif kecil. Biota yang tinggal di kapal tidak terlalu banyak dan cenderung homogen.

Suara juga  Dinas Pariwisata Sumbar Gelar Workshop Penyusunan Rencana Aksi Pengembangan Pokdarwis
Tim menemukan tanda-tanda bangkai kapal

Bangkai kapal karam di Gosong Nambi ini diperkirakan kapal kargo dari masa 1900-an yang sedang berlayar dari perairan Bengkulu ke Sumatera Barat dan kemudian menabrak karang atau terjebak dalam atol Gosong Nambi, kemudian kandas dan tenggelam. Kondisi bangkai kapal sebagian sudah tertimbun pasir di bagian buritan. Sebagian badan kapal kemungkinan telah diambil oleh para nelayan atau pencari besi tua.

Penampakan haluan kapal tenggelam Gosong Nambi

Keberadaan kapal ini telah diketahui para nelayan setempat sejak dahulu dikarenakan mereka biasa mencari ikan hingga di lokasi ini dan mereka memberikan informasi bahwa di lokasi bangkai kapal karam ini banyak terdapat ikan-ikan besar yang dapat menjadi tangkapan mereka. Akan tetapi dikarenakan lokasi ini cukup jauh dari daratan sehingga nelayan juga saat ini sudah banyak yang tidak mengunjungi lokasi ini. Pelabuhan nelayan terdekat dari lokasi kapal karam Gosong Nambi ini adalah di Muara
Sungai Surantih di Nagari Surantih, Kecamatan Sutera, yaitu sekitar 13,75 mil laut dan jarak tempuh dari Muara Amping Parak sekitar 40 menit dengan perahu bermesin 40 PK.

Suara juga  Kisah Warga Gantiang Kubang Jaga Hutan Semenjak Ratusan Tahun

Sementara itu, situs kapal karam Gosong Nambi juga dapat dicapai dari pelabuhan di
Painan yang berjarak sekitar 29 mi laut.

Jenjang kapal tampak masih utuh

Dengan posisi keletakannya di area yang cukup dangkal dan visibility yang jernih hingga 15-20 meter dapat menjadikan lokasi situs bangkai kapal karam ini sebagai salah satu alternatif obyek wisata penyelaman di Sumatera Barat selain situs kapal karam MV. Boelongan Nederland.

Sketsa bangkai kapal Gosong Nambi

 

Kembangkan Sebagai Destinasi Wisata

Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan perlu mempertimbangkan bangkai kapal Gosong Nambi masuk pada festival di tingkat kabupaten, misalnya Festival Langkisau yang sudah menjadi agenda tahunan Kabupaten Pesisir Selatan. Hal ini mengingat posisi bangkai kapal terbilang dangakal.

Perlu juga segera dibuat paket wisata minat khusus serta peniapan sarana dan prasarana bagi wisatawan, misalnya kapal yang baik, peralatan selam, pemandu selam serta sarana penginapan.(Haridman, Ketua Pokmaswas LPPL Amping Parak)

Facebook Comments

Berita Terkait

Manfaat Pupuk Organik Mengatasi Masalah Pertanian
Sosialisasi Perda No 7/2021, Hidayat: Tingkatkan Kepedulian Terhadap Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak
Profil Putri Ariani Peraih Golden Buzzer America’s Got Talent 2023
MENUJU PILKADA SUMBAR 2024; DONI MONARDO-BENNY UTAMA, “THE DREAM TEAM”
Deklarasi TLCI Chapter 28 Padang Digelar Sabtu 8 Juli, Rori Pasla: Spektakuler dengan Touring Wisata Mandeh dan Pantai Air Manis
Tempat Yang Disukai Bule di Sumatera Barat
Eratkan Silaturahmi, Sabtu Besok PKDP Kota Padang Gelar Halal Bihalal
Ketua IKWAL Jakarta Kolonel Ardijon Ajak Pemuka Perantau Lengayang Gelorakan Persatuan
Berita ini 12 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 28 September 2023 - 13:48 WIB

Tokoh Masyarakat Amping Parak Minta Jalur Evakuasi Tsunami Diperbaiki

Rabu, 27 September 2023 - 15:22 WIB

10.000 Warga Ampiang Parak Berada di Zona Merah Tsunami

Rabu, 27 September 2023 - 15:06 WIB

The World Bank Danai Destana Amping Parak

Rabu, 27 September 2023 - 13:47 WIB

Pertama di Sumbar, Ampiang Parak Punya Pernag Mangrove

Kamis, 7 September 2023 - 08:08 WIB

Batagak Pangulu Jorong Sungai Cubadak Dihadiri Gubernur Sumbar

Senin, 4 September 2023 - 12:27 WIB

Petani Lengayang Terpaksa Tebas Sisa Tanaman Padi Atasi Hama Tikus

Senin, 4 September 2023 - 11:14 WIB

Hama Tikus Mengganas, Petani di Lengayang Terancam Gagal Panen

Senin, 14 Agustus 2023 - 05:23 WIB

Kerugian Kebakaran di Kayu Kalek Kambang Rp250 Juta, Satu Korban Dirawat di Puskesmas

Berita Terbaru