
Painan, Suaramitra.com-Syafridul salah seorang Tokoh masyarakat Nagari Amping Parak, Kecamatan Sutera, Pessel, Sumbar meminta pemerintah memperhatikan jalur evakuasi tsunami di nagari tersebut. Menurutnya, sebagian jalur evakuasi tsunami di kawasan Amping Parak kondisinya tidak layak untuk dijadikan tempat evakuasi.
Hal itu disampaikan Syafridul saat digelarnya sosialisasi Desa Tangguh Bencana (Destana) Nagari Amping Parak Rabu (27/9/2023) di Masjid Nurul Huda Pasar Amping Parak. “Jalur Pasar Amping Parak-Bukit Panjang misalnya, sebagian sudah bagus, namun sebagian lagi perlu menjadi perhatian pihak berkompeten. Karena ini untuk keperluan orang banyak, maka saa perlu menuarakannya,” kata Syafridul.
Safridul juga menyebutkan, Tempat Evakuasi Akhir tsunami juga perlu dibuat lebih bagus. “Sekarang tidak terlihat jalan ke atas bukit sebagai tempat evakuasi,” katanya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal yang sama juga disampaikan Imal Ketua Pemuda Padang Tae. Menurutnya, tempat evakuasi di Padang Tae juga perlu jadi perhatian pemerintah.

Selanjutnya, Sekretaris Nagari Amping Parak Yendri menyebutkan, ancaman potensi bencana paling besar di Amping Parak adalah gempa bumi diiringi tsunami. “Berdasarkan data dari BNPB, dari 5000 desa di Indonesia, maka Amping Parak salah satu desa atau nagari yang memiliki kerentanan tinggi terhadap gempa bumi dan tsunami,” katanya.

Disebutkan Yendri, ancaman gempa bumi diiringi tsunami tersebut berasal dari megatrust Mentawai. “Para ahli memprediksi, megatrust Mentawai mampu menghasilkan gempa berkekuatan 8,9 SR, jadi potensi ini bukan rahasia lagi dan ini perlu diketahui masarakat,” katanya. (Sepriadi)