
Pasaman, Suaramitra.com — Pemerintan Provinsi Sumatera Barat dianggap lamban mengantisipasi semakin tergerusnya tebing sepanjang perkampungan penduduk Aia Gadang (Batang Saman) sampai dengan pangkal jembatan 2 (dua) jalur menuju Ujung Gading-Air Bangis-Silaping dari Simpang Empat Pasaman Barat.
Hal itu disampaikan Zulkenedi Said selaku Anggota DPRD Dapil IV (Pasaman-Pasaman Barat), setelah pada Sabtu (12/8/2023) melakukan kunjungan lapangan pengerjaan penguatan Tebing di Aia Gadang Batang Saman Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat. Penguatan Tebing tersebut dibangun dengan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sumatera Barat Tahun 2023.
“Kami mohon kepada Bapak Gubernur Sumbar memaksimalkan alokasi anggarannya, karena apabila curah hujan tinggi dan arus air Batang Saman besar, kemungkinan rusak dan runtuhanya Tebing semakin membahayakan pemukiman penduduk dan sekaligus membahayakan jembatan besar 2 (dua) jalur itu bisa putus, dan Bapak Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumbar tidak bisa pulang kampung ke Air Bangis,” ungkap Zulkenedi Said kepada wartawan media ini secara tertulis, Senin (14/8).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Zulkenedi Said yang juga Ketua Komisi IV DPRD Sumbar menambahkan kejadian pengerusan tebing sepanjang perkampungan penduduk Aia Gadang sudah lama terjadinya, namun sangat lamban ditangani oleh Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Barat, sekalipun sudah 4 (empat) kali dirinya membawa langsung dinas terkait (Dinas SDA & BK, BAPPEDA, BPBD) bahkan langsung Gubernur Sumbar Bapak Mahyeldi, namun baru tahun 2023 ini bisa direalisasikan, itupun hanya minim sekali alokasi anggarannya.
“Oleh karen itu kami resmi atas nama Komisi IV Bidang Pembangunan secara bersama meninjau kelapangan, pembangunan penguatan Tebing ini sangat perlu dilanjutkan sampai selesai oleh Pemprov Sumbar,” ujar Zulkenedi Said.
“Penilaian lamban ini merupakan bentuk ketidakpuasan kami terhadap dinas terkait. Masyarakat Batang Saman ingin agar arus air terkendali di musim hujan,” kata Zulkenedi Said.
“Selain itu dari Pemprov Sumbar juga tidak maksimal mengalokasikan anggaran bahwasanya setelah kami kunjungan lapangan banyak hal yang belum terantisipasi dengan anggaran yang ada saat ini. Hal ini yang kami temui dilapangan sehingga kami minta Bapak Gubernur memaksimalkan anggaranya,” tambahnya. (Agusmardi)