
Painan, Suaramitra.com-Nagari Amping Parak, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat melakukan pengumpulan data Penilaian Ketangguhan Desa Rabu (04/10/2023) di Lantai II Kantor Wali Nagari setempat. Pengumpulan data tersebut sekaitan dengan pendampingan Program Desa Tangguh Bencana Amping Parak.
Pengumpulan data tersebut difasilitasi Fasilitator Kabupaten Destana dan tim. Peserta yang hadir terdiri dari stakeholders di Nagari Amping Parak, misalnya Ketua KAN, tokoh pendidik, tokoh agama, tokoh bundo kanduang, PKK, KSB Nagari, FPRB, Kepala Kampung dan lain – lain.
Faskab Destana Sanjaya Harahap menyebutkan, Penilaian Ketangguhan Desa (PKD) adalah proses penilaian ketangguhan yang dilakukan masyarakat secara mandiri untuk mengetahui tingkat ketangguhan nagari.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

” Tujuannya adalah untuk pendidikan dan penyadaran risiko bencana pada masyarakat dan semua pihak, menyediakan data dasar (base line) ketangguhan bencana di unit pemerintahan desa/kelurahan dan mendukung penyelenggaraan penanggulangan bencana di desa/kelurahan dan daerah,” katanya.
Selanjutnya manfaat PKD tersebut menurut Sanjaya adalah agar asyarakat desa/kelurahan memahami tingkat ketangguhan bencananya, ketersediaan data untuk melakukan upaya peningkatan ketangguhan desa/kelurahan, memiliki data dasar untuk peningkatan ketangguhan dari sector pelayana dasar, memiliki data dasar dalam penyusunan rencana pembangunan desa.

“Selanjutna tersedianya data evaluatif program-program pembangunan daerah,ketersediaan data dasar untuk bahan menyusun program pembangunan daerah, ketersediaan data dasar untuk pengembangan program di masyarakat, ketersediaan data dasar untuk melakukan penelitihan, ketersediaan data dasar untuk menyusun program CSR/Donasi dalam meningkatkan ketangguhan desa, kebutuhan jalan dan sarana prasana irigasi, ketersediaan data dasar untuk melakukan penelitian dan ketersediaan data dasar untuk menyusun program pengabdian masyarakat,” ungkapnya.
Untuk mengumpulkan data tersebut, peserta yang hadir dibagi menjadi enam kelompok sesuai dengan indikator serta pertanyaan penilaian. Masing – masing kelompok diisi oleh peserta dengan menyesuaikan latar belakang dan pengalaman. (Sepriadi)